BAB III
OPERATOR PADA C++
DSYCODE.com - Haloo sobat kemarin kita sudah membahas BAB 2 Dasar Stuktur Pemograman C++ , kali ini dsycode.com akan membahas tentang Operator Pada C++ . karena pada BAB ini penting sekali kita tahu saat awal-awal kita belajar / mendalami bahasa pemrograman C++ . yuk kita simak langsung saja dari Dasar dari pemrograman C++ .
OPERATOR PADA C++
Operator merupakan symbol atau karakter yang dilibatkan dalam program untuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi , seperti penjumlahan , pengurangan , dan lain-lain.
Operator mempunyai sifat sebagai berikut :
• Unary
Sifat unary pada operator adalah hanya melibatkan sebuah operand pada suatu operasi aritmatik
Contoh : -5
• Binary
Sifat binary pada operator adalah melibatkan dua operand pada suatu operasi aritmatik
Contoh : 4 + 8
• Ternary
Sifat ternary pada operator adalah melibatkan tiga operand pada suatu operasi aritmatik
Contoh : ( 10 % 3 ) + 4 + 2
4.1 Operator Aritmatika
Operator untuk operasi aritmatika yang tergolong sebagai operator binary adalah :
Operator yang tergolong sebagai operator unary , adalah :
Operator Bahasa Pemrograman C++
4.1.1 Ekspresi Aritmatika
Bentuk penulisan ekpresi aritmatika dikaitkan dengan pernyataan pemberi nilai . Bentuk Umum:
• Variabel, dikenal dengan sebutan LValue ( Left Value )
• Ekspresi Aritmatika dikenal dengan sebutan RValue ( Right Value )
• Tanda “ = “ , dikenal dengan sebagai Operator Pemberi Nilai ( Assigment Operator )
LValue harus selalu berupa variable tunggal . Bila LValue bukan berupa variable , maka akan tampil pesan kesalahan LValue required in function..
Rvalue dapat berupa konstanta , variable lain maupun suatu ekpresi atau rumus matematika
4.1.2 Hierarki Operator Aritmatika
Didalam suatu ekpresi aritmatika , selalu menjumpai operator aritmatika yang berbeda secara bersamaan , urutan operator aritmatika sebagai berikut :
Sebagai contoh : 8+6/6
Langkah Perhitungannya :
A = 8 + 6/6
A= 8 + 1
A= 9
Tingkatan operatr ini dapat diabaikan dengan penggunaan tanda kurung “(“dan”)”
Contoh : A = ( 8 + 2 ) * 3/6
Langkah perhitungannya :
A= 10 * 3/6
A= 30/6
A= 5
4.2 Operator Pemberi Nilai Aritmatika
Sebelumnya Kita telah mengenal operator pemberi nilai ( Assigment operator ) yaitu tanda” = “ . Sebagai contoh penggunaan operator pemberi nilai : A = A + 1
Dari penulisan ekpresi diatas , dapat disederhanakan menjadi : A += 1
Notasi “ += “ ini dikenal dengan operator pemberi nilai aritmatika diantaranya :
4.3 Operator Penambah dan Pengurang
Masih berkaitan dengan operator pemberi nilai , Dari contoh penulisan operator pemberi nilai sebagai penyederhanaannya dapat digunakan operator penambah dan pengurang .
A = A + 1 Atau A = A – 1 ; disederhanakan menjadi :
A += 1 Atau A -= 1 ; Masih dapat disederhanakan lagi menjadi :
A ++ Atau A -- ;
Notasi “++” atau “—“ dapat diletakkan didepan atau belakang variable .
Contoh
A++ atau ++A
A-- atau --A
Kedua bentuk penulisan notasi ini mempunyai arti berbeda .
• Jika diletakkan didepan variable , Maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan sesaat sebelum atau langsung pada saat menjumpai ekpresi ini , sehingga nilai variable tadi akan langsung berubah begitu ekpresi ini ditemukan , sedangkan
• Jika diletakkan dibelakang variable, Maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan setelah ekpresi ini dijumpai atau nilai variable akan tetap pada saat ekpresi ini ditemukan.
4.4 Operasi Relasi
Operasi relasi digunakan untuk membandingkan dua buah nilai . Hasil perbandingan operator ini menghasilkan nilai numerik 1 (True) atau 0 (False).
4.4.1 Operator Logika AND
Operator logika AND digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi , akan dianggap BENAR , bila semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR.
Contoh :
Ekspresi Relasi-1 A + 4 < 10
Ekspresi Relasi-2 B > A + 5
Ekspresi Relasi-3 C – 3 >=4
Penggabungan ketiga ekpresi relasi diatas menjadi :
A+4 < 10 && B > A+5 && C-3 >= 4
Jika nilai A=3; B=3; C=7; , Maka ketiga ekspresi tersebut mepunyai nilai :
Ekspresi Relasi-1 A + 4 < 10 -> 3+4 < 10 -> BENAR
Ekspresi Relasi-2 B > A + 5 -> 3 > 3+5 -> SALAH
Ekspresi Relasi-3 C – 3 >=4 -> 7-3 >= 4 -> BENAR
Dari Ekpresi relasi tersebut mempunyai nilai BENAR. Maka
A+4 < 10 && B > A+5 && C-3 >= 4 -> SALAH=0
4.4.2 Operator Logika OR
Operator Logika OR , digunakan untuk menghubungkan dua tau lebih ekspresi relasi , akan dianggap BENAR , bila salah satu ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR dan bila semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai SALAH , maka akan bernilai SALAH .
Contoh :
Ekspresi Relasi-1 A + 4 < 10
Ekspresi Relasi-2 B > A + 5
Ekspresi Relasi-3 C – 3 > 4
Penggabungan ketiga ekpresi relasi diatas menjadi :
A+4 < 10 || B > A+5 || C-3 > 4
Jika nilai A=3; B=3; C=7; , Maka ketiga ekspresi tersebut mepunyai nilai :
Ekspresi Relasi-1 A + 4 < 10 -> 3+4 < 10 -> BENAR
Ekspresi Relasi-2 B > A + 5 -> 3 > 3+5 -> SALAH
Ekspresi Relasi-3 C – 3 >4 -> 7-3 > 4 -> SALAH
Dilihat ekpresi diatas salah satu ekpresi tersebut mempunyai nilai BENAR , maka ekspresi tersebut tetap bernilai BENAR
A+4 < 10 || B > A+5 || C-3 > 4 -> BENAR = 1
4.4.3 Operator Logika NOT
Operator Logika NOT akan memberi nilai kebalikan yang disebutkan . Jika nilai yang disebutkan bernilai BENAR maka akan menghasilkan nilai SALAH , Begitu juga sebaliknya .
Contoh :
Ekspresi Relasi -> A + 4 < 10
Penggunaan Operator Logika NOT diatas menjadi :
!(A+4 <10)
Jika nilai A = 3 . maka ekspresi tersebut mempunyai nilai :
Ekspresi Relasi -> A + 4 < 10 -> 3+4<10 -> BENAR
Dilihat ekspresi diatas salah satu ekpresi tersebut mempunyai nilai BENAR dan jika digunakan Operator Logika NOT , maka ekpresi tersebut akan bernilai SALAH
!(A+4 <10) -> !(BENAR) = SALAH = 0
4.5 Operator Bitwise
Operator Bitwise digunakan untuk memanipulasi data dalam bentuk bit.
Berikut adalah Tabel nya :
Cukup sekian dari pengenalan Dasar dari Struktur Pemograman C++ . Semoga kita dapat mengerti dari apa yang kita baca . Terimakasih Telah Berkunjung dan Membaca .
Nantikan BAB selanjutnya di dsycode.com
EmoticonEmoticon